Tidak seperti warung kelontong lainnya, Jugil mengatakan, lewat KMY niagawan-niagawan yang mayoritas berasal dari Sumenep itu diajak untuk membuka bisnis yang profesional, serta tanggap terhadap peluang yang ada.
Rak-rak dagangan di warung kelontong terlihat sangat rapi dan dibedakan berdasarkan jenis barangnya. Selain itu, ciri lain yang bisa terlihat adalah warung kelontong Madura selalu memiliki pom bensin mini.
"Kita menggunakan pembanding, misal kalau di Alfamart itu barangnya fresh semua, ya kita juga harus menyediakan barang yang fresh juga lengkap," tuturnya.
Dia menyebut, satu pemilik warung kelontong Madura dapat menerima omset Rp2 juta. Jika lokasi cukup ramai, omset warung kelontong Madura bisa mencapai Rp15 juta per harinya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait