Benny Moerdani bersama pasukannya saat terjun di Papua saat Operasi Naga. (Foto :istimewa)

Pasukan Belanda yang mengetahui informasi tersebut kemudian melakukan pengadangan dan penyergapan terhadap Benny dan pasukannya. Akibatnya, perjalanan pasukan Naga yang dipimpin Benny menuju pusat pertahanan Belanda di Merauke menemui banyak rintangan. 

Jenderal Benny Moerdani dilantik menjadi Panglima ABRI atau Panglima TNI oleh Presiden Soeharto. (Foto dok Benny Moerdani Profil Prajurit Negarawan).

Tidak hanya alam tapi juga harus bertempur dengan Marinir Belanda. Salah satunya, pertempuran yang terjadi pada 28 Juni 1962. Saat itu, dua perahu motor Marinir Belanda tiba-tiba menyerang pasukan Benny Moerdani yang sedang beristirahat di Sungai Kumbai. Pertempuran jarak dekat pun tak dapat dielakkan. Benny yang tidak menduga bakal mendapat serangan mendadak tersebut, langsung berlindung dan menginstruksikan anak buahnya untuk menyelamatkan diri. 

Dalam penyergapan tersebut, Jenderal Kopassus ini nyaris tewas karena topi rimbanya tertembak. Beruntung, Benny sangat gesit. Nyawanya masih bisa selamat. Diburu Pasukan Elite SAS, Inggris Begitu juga saat terjadi konfrontasi militer Indonesia-Malaysia di pedalaman belantara hutan Kalimantan Utara pada 1964. Ketika itu Benny melakukan penyusupan jauh ke wilayah musuh. 

Sebuah misi operasi yang sangat berat dan penuh risiko di mana hidup dan mati menjadi pertaruhannya. Dengan penuh keberanian, Benny bersama tim kecil RPKAD bergerak menyusuri hutan lebat dengan berjalan kaki selama berjam-jam. 

Tugas tersebut dilakukan guna membuka jalur bagi pasukan induk Angkatan Darat (AD) yang akan melakukan penyerbuan ke Malaysia. Selain menyusuri hutan lebat, Benny juga menyeberangi sungai dengan menggunakan perahu.

Benny sadar betul jika pasukan Inggris selalu waspada dengan berbagai penyusupan yang dilakukan bersama timnya. Benar saja, pasukan SAS yang terkenal kehebatannya dalam berbagai palagan pertempuran di PD II mencium penyusupan Benny. Mereka yang sudah siap menunggu di seberang sungai dan berada di ketinggian tinggal menunggu waktu untuk memberondong Benny dan pasukannya.

Apalagi posisi Benny Moerdani berada di perahu paling depan sangat memudahkan bagi pasukan SAS untuk mengincarnya. Bahkan penembak jitu dan sniper pun sudah membidikan senjatanya ke arah Benny. Dari teropong sniper terlihat begitu jelas sosok Benny Moerdani. Namun anehnya, pasukan SAS tak juga melepaskan tembakan.


Editor : Ainun Najib

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network