Menurutnya untuk mendapatkan growol yang baik, proses pembuatannya harus benar-benar cermat dan teliti, baik dari memilih bahan baku, pengolahan bahan baku sampai proses pembuatan.
"Kalau bahan baku, kami tidak bisa mengandalkan dari Kulonprogo, karena suplai singkong dari Kulonprogo sangat terbatas dan tidak stabil. Kami harus belanja ke wilayah Jateng seperti di Magelang, Wonosobo, dan sebagainya," kata Subandi menceritakan persoalan produksinya.
Mengenai persepsi masyarakat yang kurang menguntungkan terhadap growol, Subandi menjelaskan itu disebabkan kesalahan edukasi. Rasa growol yang agak asam atau bahasa Jawanya kecut, akibat banyaknya produk growol yang kurang bagus kualitasnya beredar di masyarakat.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait