YOGYAKARTA, iNews.id – Aktivitas Gunung Merapi sepanjang hari ini terpantau cukup aktif. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat telah terjadi 17 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal dua kilometer.
“Pada periode pukul 06.00WIB-06.00 WIB, teramati guguran lava pijar 17 kali dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter ke arah barat daya,” kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida dalam keterangan tertulisnya, Minggu (11/4/2022).
Pantauan kondisi meteorologi, cuaca cukup cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah timur dan barat. Suhu udara 16-21 derajat Celsius, dengan kelembaban udara 68-99 persen dan tekanan udara 567-717 mmHg.
Secara visual, gunung jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 20-100 meter di atas puncak kawah. Sedangkan gempa guguran tercatat 39 dengan amplitudo 3-25 milimeter dan durasi 13-169 detik.
Gempa lemah tercatat sekali dengan amplitudo 13 milimeter durasi 10 detik dan gempa fase banyak sekali dengan amplitudi 5 milimeter S-P : 0,4 detik dengan durasi tujuh detik. Gempa tektonik jauh tercatat sekali dengan amplitudo 3 milimeter, dengan durasi 71 detik.
“Status Gunung Merpai tetap berada di level III atau siaga,” katanya.
Potensi bahaya guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya dan mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar GunungMerapi.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait