Ketua PP Muhammadiyah, Haedar Nashir (tengah) saat memberikan keterangan pers di Yogyakarta. (Foto : Humas Muktamar-48 Muhammadiyah)

YOGYAKARTA, iNews.id- Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir mengingatkan bahwa siapa pun yang nantinya menjadi presiden maupun wakil presiden terpilih pada Pemilu 2024 mendatang bukan hanya dimaknai sebagai kontestasi politik semata. Presiden dan Wakil Presiden harus menempatkan dirinya sebagai milik rakyat. 

"Siapapun yang terpilih nanti, setelah jadi Presiden maupun jadi anggota legislatif, semua harus milik rakyat, itulah pemimpin yang berkeadilan sosial," kata dia saat menjadi pembicara dalam rangkaian Muktamar-48 Muhammadiyah di Yogyakarta, Rabu (17/11/2022) kemarin.

Kepemimpinan berbasis primordialisme, jelas Haedar, hanya akan menghasilkan kepemimpinan perkauman, bukan kepemimpinan kenegarawan. Dia mengatakan, para calon Presiden harus memahami betul bahwa Indonesia bukan hanya soal kemenangan politik, tetapi nilai dan cita-cita kebangsaan yang telah diletakkan sejak awal oleh para pendiri bangsa.

Terkait kepemimpinan Indonesia ke depan, Haedar menyebut pentingnya perpaduan antara kepemimpinan transformasional yang mengagendakan perubahan dengan kepemimpinan yang bersifat nilai, bukan berdasar kharisma semata.


Editor : Ainun Najib

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network