Seorang pekerja merapikan elpiji nonsubsidi yang mengalami kenaikan di salah satu pangkalan elpiji di Kulonprogo. (Foto: iNews.id/Kuntadi)

Menurutnya, elpiji merupakan material yang harus ada dalam proses produksi. Energi ini tidak bisa digantikan dengan kayu bakar. Selain prosesnya lebih sulit, juga tidak mudah mencari kayu bakar. 
 
“Kalau pakai elpiji subsidi jelas tidak mungkin karena peruntukannya berbeda, meski harganya jauh lebih murah,” katanya. 

Pemilik Rumah Makan Nggirli, Pipin mengaku sangat terpukul dengan kenaikan ini. Saat ini mereka sedang ebrusaha bangkit akibat badai Covid-19. Namun baru akan berdiri, variabel utama berupa elpiji sudah naik. Sebelumnya mereka juga kesulitan mendapatkan minyak goreng dan jika ada harganya melonjak. 

“Ini sebenarnya sangat berat, tetapi mau pakai apa kami juga tidak tahu,” ujarnya.  

Saat ini dia belum akan menaikkan harga jual dan akan dicoba sampai dengan bulan Ramadan. Jika nanti Ramadan tetap tidak untung, dengan terpaksa akan ada kenaikan harga.

“Puasa akan menjadi tolak ukur, apakah harga akan ikut naik atau tidak,” ujarnya.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network