Agar bisa bertahan, sejumlah perajin terpaksa mengurangi ukuran tahu. Cara ini pernah dilakukan ketika harga kedelai mengalami kenaikan beberapa waktu lalu. Mengurangi ukuran dirasakan paling mungkin dilakukan, karena tidak mungkin harga dinaikkan.
“Ukurannya saya kurangi sedikit, kalua harga sama. Tidak mungkin haga dinaikkan nanti konsumen malah lari,” kata Dawud, perajin tahu yang lain.
Setiap harinya, Dawud menghabiskan minimal 50 kilogram kedelai. Dia memilih kedelai impor dibandingkan kedelai lokal karena hasilnya lebih maksimal. Kedelai lokal harganya memang lebih murah namun hasil produksinya tidak optimal.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait