"Makanan utama yang dijual tetap mi instan karena sesuai dengan namanya, Warmindo. Kalau tidak menjual mi instan pasti akan terlihat aneh," katanya.
Sedangkan salah satu pelanggan Warmindo, Dian mengatakan mi instan jadi makanan alternatif di saat-saat tertentu karena harganya yang cenderung murah dan terjangkau.
"Kalau sampai mengalami kenaikan hingga tiga kali lipat, pasti akan memberatkan. Harganya menjadi mahal dan mi instan tidak lagi menjadi makanan yang merakyat," katanya.
Sebelumnya, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan harga mi instan tidak akan mengalami kenaikan hingga tiga kali lipat.
Menurut dia, kunjungan Presiden Joko Widodo ke Rusia membawa dampak baik pada pasokan gandum di tanah air dan diharapkan harga gandum turun pada September karena banyak negara penghasil gandum juga akan panen.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait