"Pengemudi bus dan truk jangan sekali-sekali menurunkan gigi di jalan menurun. Saat putaran roda sangat tinggi kemudian anda menurunkan gigi maka proporsi putaran mesin dan roda tidak seimbang sehingga akhirnya masuk ke gigi netral," katanya.
Wildan menyembut berdasarkan hasil dan data investigasi yang diperoleh KNKT menyebutkan kasus kecelakaan yang disebabkan oleh rem blong rata-rata akibat kecepatan yang sangat tinggi.
"Para pengemudi biasanya mencoba menurunkan gigi sebagai upaya untuk melakukan engine brake, padahal pada kecepatan tinggi sistem transmisi justru akan berpindah pada gigi netral," ucapnya.
Wildan juga menegaskan, tidak ada satupun teknologi otomotif yang mengizinkan pengemudi memindahkan gigi lebih rendah di jalan menurun karena mesin akan hancur.
"Saat akan menurunkan gigi pasti menginjak kopling, sehingga daya dorongnya menjadi maksimal. Sistem transmisi pasti akan menolak, kalaupun masuk pasti giginya rompal," ujarnya.
Untuk diketahui kecelakaan bus pariwisata menabrak tebing di Bukit Bego, Imogiri, Bantul ini terjadi pada Minggu tanggal 6 Februari 2022 silam. Peristiwa ini menyebabkan 14 orang meninggal dunia, 4 orang luka berat dan 29 orang luka ringan.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait