SLEMAN, iNews.id - Pandemi Covid-19 masih belum berakhir karena kasus masih ada. Salah satu gejala adalah munculnya hiposmia atau menurunnya kemampuan mencium bau.
Dokter Spesialis Telinga Hidung dan Tengorokan (THT) Rumah Sakit Akademik (RSA) UGM, Anton Sony Wibowo mengatakan, hiposmia merupakan salah satu gejala penurunan kemampuan membau pada pasien. Mereka mengeluhkan benda yang harusnya tercium sangat kuat hanya samar-samar, atau tidak jelas jenis baunya. Ada anggapan bau dari beberapa benda sama.
“Pasien ini masih bisa membau amis atau manis, tetapi intensitas baunya ini berkurang,” kata dia, Kamis (22/12/2022).
Saat masa pandemi Covid-19 lalu, gejala ini banyak muncul dan dirasakan pasien. Bahkan di luar negeri 60 persen pasien mengeluhkan penurunan kemampuan membau. Sedangkan dari penelitian di RSA UGM, jumlahnya mencapai 50 persen.
Hiposmia sebenarnya gejala yang tidak hanya muncul karena infeksi Covid-19 saja. Gejala ini dapat terjadi akibat infeksi hidung dan sinus, hipertrofi nasal turbinate, maupun infeksi virus lainnya. Bahkan juga disebabkan juga dari cidera keala.
“Pengobatan hiposmia menggunakan virus sendiri, ditambah terapi suportif lain seperti multivitamin,” ujarnya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait