Darah atlet sendiri tidak berasal dari dirinya, namun justru dari ayahnya atau kakek dari Caraka. Budi mengaku sama sekali tidak bisa bermain bola. Namun Ayahnya dulu sewaktu muda sering menjadi atlit sepakbola antar kampung yang ada di Gunungkidul.
Ia lantas menceritakan awal mula anaknya berkecimpung dalam dunia sepakbola. Meniti karier profesional di PSS Sleman, Hokky memang telah menyukai sepakbola sejak kecil. Ketika kelas 3 Sekolah Dasar (SD) Hokky sudah gemar menggocek bola.
Karena melihat bakat anak ketiganya itulah, Budi akhirnya memasukkan Hokky ke Sekolah Sepakbola (SSB) Handayani. Hokky terdaftar di SSB tersebut sejak kelas 3 SD. Di SSB Handayani itulah kemampuan Hokky mulai diasah, sehingga berkali-kali mengikuti pertandingan sepakbola baik yang melibatkan SSB Handayani ataupun sekolah tempatnya belajar.
Di mata pelatih, Hokky memiliki kemampuan yang cukup bagus. Budi bahkan sering mendapat pesan dari pelatih yang mengatakan jika anaknya memiliki bakat menjadi atlet sepakbola dan perlu untuk lebih diasah lagi.
"Setelah lulus SD kemudian saya daftarkan ke SMP KKO (Khusus Kemampuan Olahraga) Playen," katanya.
Di KKO Playen itulah, ia berharap agar kemampuan Hokky dapat lebih dipertajam. Dan sejak di SMP itulah, kemampuan Hokky mulai banyak membuat pelatih tertarik. Hokky sering diikutsertakan dalam berbagai kompetisi untuk mengasah kemampuan serta mentalnya.
Setelah itu, Hokky kemudian memutuskan untuk melanjutkan pendidikan di SMA KKO Sayegan. Dan pada tahun 2020, Hokky kemudian bergabung dalam Akademi junior milik PS Sleman.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait