Mengutip laporan Kementerian Ketenagakerjaan, Putra menyebut kebutuhan tenaga kerja tenaga terampil teknologi digital secara nasional baru mencapai 1 juta orang. Diperkirakan pada 2025 nanti akan bertambah hingga 1,97 juta orang.
"Oleh sebab itu beragam program pendidikan ditawarkan untuk mencetak profesional di bidang digital, seperti data scientist, data analyst, dan fullstack engineer dan lain sebagainya. Profesi-profesi ini banyak diminati oleh para fresh graduate di seluruh dunia," kata Putra.
Putra menyebut ribuan lulusan di Amerika Serikat dan beberapa negara di Eropa memajukan karir mereka di bidang digital dan data atas bantuan Practicum dalam dua tahun terakhir.
"80 persen alumni telah langsung mendapatkan pekerjaan. Di Indonesia, Practicum telah bekerjasama dengan beberapa perusahaan seperti GoTo dan Flip dan menjajaki kolaborasi dengan beberapa bank dan kementerian," ujarnya.
Sementara itu Eri Kuncoro menyebut tingginya permintaan tenaga terampil digital ini karena perubahan kebiasaan manusia pada teknologi digital yang berorientasi masa depan.
“Pandemi kemarin telah menghadirkan digitalisasi di masyarakat. Saat ini semua berlomba-lomba menguasai masa depan,” ujarnya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait