Banyak hutan jati ataupun tanaman keras lainnya yang berganti dengan jagung, kadang atau kedelai. Sehingga daya resap air ke dalam tanah jauh berkurang. Dan akhirnya air langsung mengalir ke sungai dan meluncur cepat di laut.
"Makanya sekarang sungai-sungai di Gunungkidul sering banjir. Yaitu tadi, airnya tidak meresap tapi langsung mengalir ke sungai,"ujarnya.
Menurutnya, teori dari para Simbah atau para pendahulu sudah benar di mana mereka banyak menanam pohon keras. Baru kemudian menanami tanaman pangan di sela-sela tanaman keras tersebut agar air bisa meresap sehingga cadangan air semakin banyak dan tidak terjadi bencana.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait