Kaisar Jepang Naruhito saat mengunjungi Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Tehnik Sabo di Maguwoharjo Sleman. (Foto : Dok Humas Pemda DIY)

YOGYAKARTA, iNews.id- Kaisar Jepang Naruhito kaget ketika melihat Sabo Training Center yang berada Kantor Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Tehnik  Sabo di Maguwoharjo Sleman masih digunakan meskipun dibangun sejak 1958. Dia juga ingin melanjutkan kerja sama pembangunan sabo di Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono yang mendampingi Kaisar Naruhito saat berkunjung ke Sabo Center, Rabu (21/6/2023). Sang kaisar sendiri tiba di Sabo Center sekira pukul 14.47 WIB menggunakan kemeja putih Tenno Heika (Penguasa Surgawi).

Kaisar dan Menteri PUPR masuk ke Kantor Balai Teknik sabu disambut dengan gending-gending Jawa dan tarian tradisional Jawa. setelah itu terlihat mereka masuk ke area laboratorium hidraulika yang ada di balai tersebut.

Basuki mengatakan, Kaisar Naruhito ini memiliki ketertarikan pribadi ke water resouses dan tentang keairan. Basuki mengaku pernah bertemu dengan Kaisar Naruhito di high level expert untuk disaster dan juga di World Water Forum di Mexico. Kaisar Naruhito selalu hadir tentang pengelolaan air. "Waktu bilang ke Indonesia beliau bilang ingin melihat sabo," ujarnya. 

Kaisar Jepang Naruhito kaget bangunan Sabo Training Center di Sleman masih digunakan hingga sekarang. (Foto : Dok Humas Pemda DIY)

Basuki menambahkan Sabo ini merupakan program  kerja sama Indonesia dengan Jepang sejak tahun 1958. Kerjasama tersebut masih di dalam kerangka Colombo Plan, sehingga namanya Vertical Sabo Training Center. 

Program ini tidak hanya ada di Indonesia tetapi juga untuk negara selatan seperti India, Pakistan, Bangladesh, Philpina, Thailand,  Papua Nugini, Malaysia. Di mana mereka di training di Vertical Sabo Training Center di Maguwoharjo ini. "Mereka di-training tentang sabo dan di sini juga ada asramanya," kata Basuki.

Basuki menambahkan, Kaisar Naruhito tetap ingin melaksanakan kerja sama untuk pendirian sabo ini. Indonesia sendiri terakhir kali mendapatkan proyek tersebut di tahun 2021 dan tidak diteruskan kembali.


Editor : Ainun Najib

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network