Tri Setyawati menunjukkan conblock dengan mesin produksinya. (MPI/erfan Erlin)

BANTUL, iNews.id - Persoalan sampah plastik berupa residu seperti tas plastik, bungkus mi instan, detergen menjadi persoalan yang sulit diselesaikan. Upaya pemanfaatan residu sampah ini justru memunculkan persoalan yang tidak kalah pelik.

Atas permasalahn inilah, Tim Invertor Senblok yang ada di Kampung Kanggotan, Kalurahan Pleret Kapanewon Pleret, Bantul mencoba mengolah menjadi alat cetak Corblok yang diberi nama Senblok.  

Koordinator Tim Invertor Tri Setyawati mengatakan, alat ini diciptakan karena keprihatinan warga terhadap banyaknya residu plastik yang belum mampu diselesaikan dengan tuntas. Residu ini kerap menumpuk di bank sampah atau tempat sampah. 

“Plastik-plastik seperti itu tidak laku dijual, ini mau dikemanakan,” kata Setyowati di sela pencanangan Kampung Bijak Sampah, Kanggotan, Pleret, Bantul Kamis (18/8/2022).

Sejumlah pihak berupaya mengolah residu plastik menjadi produk berdaya guna. Pernah ada upaya untuk mengkonversi menjadi minyak tanah, namun menimbulkan pencemaran udara. Untuk menghasilkan minyak tanah, plastik itu harus disuling menjadi minyak. 

Tim Invertor mencoba menciptakan teknologi yang diberi nama Senblok. Alat ini untuk menciptakan conblock dengan bahan residu plastik dan pasir. Keunggulan alat ini tidak memerlukan pembakaran.

"Konsep kita memang tidak melakukan pembakaran. Sesuai standar euro," ujar dia.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2 3
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network