BANTUL, iNews.id - Jumlah pasien yang menjalani perawatan di Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid-19 (RSLKC), Bambanglipuro, Kabupaten Bantul mengalami lonjakan. Saat ini sudah ada 41 orang yang dirawat dari kapasitas 80 tempat duduk.
“Rabu (2/2/2022) pagi itu ada 20 pasien dan siangnya ada tambahan 21 sehingga otal ada 41,” kata Kepala RSLK Covid-19, Bambanglipuro Tarsisius Glory, kepada wartawan Kamis (3/2/2022).
Pasien yang masuk ini, sebanyak 16 di antaranya merupakan siswa SMAN 2 Bantul. Selebihnya dari masyarakat umum. Mereka memiliki gejala, mulai dari batuk, pilek, badan terasa ngilu hingga susah untuk menelan atau sakit tenggorokan.
“Yang demam tidak ada justru kebanyakan sakit tenggorokan,” ujarnya.
Dengan adanya lonjakan kasus, Dinas Kesehatan akan mengaktifkan kembali selter kabupaten yang selama ini dalam posisi stanby. Rencananya shelter kabupaten akan diaktifkan lagi untuk mengantisipasi melonjaknya BOR di RSLKC. Shelter ini juga untuk menampung paisen dari RSKLC yang kondisinya sudah membaik.
Selama ini alur perawatan pasien OTG menjalani perawatan dengan isolasi mandiri atau di selter kabupaten, kemudian pasien yang bergejala dirawat di RSLKC dan jika butuh perawatan lebih lengkap akan dirujuk ke RSPS Bantul, RS PKU Muhammadiyah Bantul atau RS Hardjolukito.
“Shelter ini akan kami buka secara bertahap, sesuai kebutuhan,” kata Kepala Dinas Kesehatan Bantul, Agus Budi Raharja.
Kabupaten Bantul sendiri memiliki selter diantaranya shelter Semaul, bekas rumah sakit Patmasuri, shelter Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Bangunharjo Sewon dan shelter Niten.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait