Kabid Pelayanan Kesehatan, Dinkes Kulonprogo, Eko Damayanti mengatakan, upaya pencegahan kasus DBD sudah dilakukan dengan meningkatkan kapasitas deteksi atau diagnosis kasus. Mereka terus meningkatkan kapasitas deteksi penegakan diagnnosis dengan melakukan pemeriksaan antibodi.
“Kami juga menggandeng dokter untuk melakukan diagnosis, karena gejalanya mirip dengan Covid-19 yang diawali dengan demam yang tinggi,” katanya.
Dinkes Kulonprogo juga melakukan peningkatan kapasitas rumah sakit rujukan kasus DBD. Rumah sakit yang bisa menangani kasus ini harus memilki ruang ICU dan itu biasanya untuk rumah sakit tipe C.
“Upaya pencegahan paling efektif dengan gerakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk) melibatkan masyarakat,” ujarnya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait