Sejumlah PKL kebingungan dengan kebijakan ini. Mereka sebelumnya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan dan Perindustsrian dan disepakati boleh berjualan tetapi dengan konsep dibawa pulang.
“Kalau kami tutup 20 hari kami harus makan apa,” keluh Ketua Paguyuban PKL “Golek Menir” Alun-Alun Wates, Supangat.
Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kulonprogo, Iffah Mufidati mengatakan, pihaknya akan mencari solusi persoalan ini. Pedagang boleh berjualan, namun sementara waktu tidak di seputaran Alun-alun Wataes.
“Nanti kami akan carikan solusi, termasuk membantu memasarkan secara online,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait