Muhajir menganggap Buya sudah mencapai level kemanusiaan universal. Almarhum sudah tidak lagi membeda-bedakan, siapapun dilayani dengan baik, ketemu dimanapun almarhum selalu memberikan hal-hal yang baik kepada semuanya.
"Saya banyak belajar dari beliau sejak menjabat ketua PP Muhammadiyah tahun 1999. Karena saya harus menyiapkan muktamar di Malang jadi harus banyak berinteraksi dengan beliau," katanya.
Buya Syafii juga merupakan sosok yang gampangan dan tidak pernah memasang banderol untuk menjaga image sebagai seorang pimpinan. Saat makan Buya juga tidak pernah memilih tempat karena bersedia makan di warteg ataupun warung nasi padang.
Karenanya, Buya Syafii adalah tauladan, sosok guru bangsa yang sangat sulit untuk mencari penggantinya. Oleh karena itu, generasi penerus wajib meneladani semua perilaku Buya Syafii.
"Teladanilah beliau baik dalam pemikiran, kemudian tutur kata sikap keteguhannya terhadap prinsip dan banyak hal lainnya,"ujarnya.
Buya juga merupakan sosok yang mengedepankan persatuan, kesatuan memelihara bangsa ini. Karena tanpa bangsa ini berbuat apa-apa dan tidak bisa maju tanpa persatuan dan kesatuan.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait