Ilustrasi tambang nikel. Indonesia memiliki potensi besar untuk memenuhi permintaan nikel global. (Foto: Okezone)

Dalam hal ini BPS memberikan penjelasan bahwa pertumbuhan lapangan usaha Industri Pengolahan adalah pendorong utama bagi pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan pada sektor Industri Pengolahan ini ditopang oleh masih kuatnya permintaan dari pasar domestik dan global.

"Lebih khusus pula dijelaskan bahwa Industri Logam Dasar tumbuh sebesar 15,51 persen,  dan ini didorong oleh lonjakan permintaan luar negeri, terutama produk olahan bijih nikel, seperti ferro nikel, nikel matte, dan nikel pig iron,"ucapnya.

Harga beberapa komoditas unggulan seperti minyak kelapa, sawit, batubara, minyak mentah, gas alam, dan nikel mengalami penurunan, kecuali Nikel yang mengalami kenaikan menjadi 23. 3 $/mt pada Maret 2023. 

Rilis BPS menyebutkan bahwa kinerja ekonomi Indonesia dipengaruhi oleh faktor global dan domestik. Di antaranya, permintaan terhadap komoditas ekspor unggulan Indonesia yang masih tinggi di pasar global menopang kuatnya kinerja ekspor pada periode tersebut.

Melihat kondisi ini, Uni Eropa tentu tetap ingin mendapatkan suplai bahan mentah nikel dari Indonesia untuk tetap memeprtahankan industri mereka. 

"Kita sadari kebutuhan nikel meningkat secara signifikan terutama karena permintaan kendaraan bertenaga listrik yang terus meningkat pula pada kurun waktu terakhir,"ujarnya.


Editor : Ainun Najib

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network