Produk kerajinan perak di Yogyakara. (fotO: istimewa)

YOGYAKARTA, iNews.id - Industri kerajinan perak di Kota Yogyakarta mulai bangkit, setelah dihantam badai Covid-19. Hanya saja kerajinan ini terkendala sumber daya manusia (SDM) dengan minimnya regenerasi perajin. 

Owner Borobudur Silver, Selly Sagita mengatakan, produk kerajinan perak dari DIY bisa menjadi yang terbaik di dunia. Produk yang dihasilkan memiliki banyak keunggulan dibanding produk dari daerah lain. 

"Kerajinan perak di Indonesia bisa menjadi nomor satu karena pengerjaannya yang sangat detail dan halus. Tatah dan benang perak menjadi keunikan tersendiri di samping juga desainnya,” ujarnya. 

Namun saat ini sulit menemukan perajin tatah perak yang mampu membuat benang dari perak. Hal ini karena minat perajin perak sangat minim.  

"Di DIY, perajin tatah dan benang perak hampir punah. Tidak ada regenerasi," kata dia, Kamis (29/9/2023).

Selly mengaku heran dengan banyaknya siswa dari luar DIY yang terarik melaksanakan magang. Mereka dengan cepat memiliki kemampuan tatah perak ataupun membuat benang perak. Sedangkan di Yogyakarta peminatnya sangat kecil. 

“Kami minta kepada Kementrian Perindustrian untuk membuat program pelatihan kerajinan logam,” katanya.


Editor : Kuntadi Kuntadi

Halaman Selanjutnya
Halaman :
1 2
BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network