YOGYAKARTA, iNews.id - Dosen Fakukltas Geografi UGM berhasil mengembangkan teknologi pengolahan data pengindraan jauh untuk memetakan padang lamun secara akurat, efektif, dan efisien. Pengembangan teknologi itu juga melibatkan banyak dosen, peneliti, dan mahasiswa serta didukung oleh lembaga-lembaga penelitian dari dalam maupun luar negeri.
Teknologi pengolahan data pengindraan jauh untuk memetakan padang lamun dikembangkan oleh
Dosen Departemen Sains Informasi Geografi Fakultas Geografi UGM Pramaditya Wicaksono.
Padang lamun merupakan salah satu ekosistem karbon biru di wilayah pesisir yang didominasi oleh vegetasi lamun (angiosperm).
Dikutip dalam keterangan pers universitas yang diterima di Yogyakarta, Selasa (12/4/2022), berbekal hasil kajian mengenai padang lamun yang dilakukan sejak 2010 dia mengembangkan perangkat pengolahan data citra digital pengindraan jauh untuk kebutuhan pemetaan stok karbon atas permukaan dan sekuestrasi karbon ekosistem padang lamun secara otomatis.
Lembaga penelitian yang terlibat dalam pengembangan teknologi itu meliputi Pusat Riset Oseanografi BRIN, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Informasi Geospasial, Universitas Hasanuddin, dan Pusat Riset Antariksa BRIN, University of Queensland, Wageningen University and Research, dan TH Koeln (Cologne University of Applied Sciences).
Pramaditya mengatakan bahwa pengembangan teknologi pendukung pemetaan padang lamun berawal dari keprihatinan mengenai pengelolaan padang lamun yang belum optimal di Indonesia.
"Jasa ekosistem padang lamun belum banyak mendapat eksposur dan masih kalah populer jika dibandingkan dengan ekosistem karbon biru lain seperti terumbu karang dan hutan mangrove," kata Ketua Program Studi Sarjana Kartografi dan Penginderaan Jauh UGM itu, Senin (11/4/2022).
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait