Menurut dia, Indonesia merupakan pusat keanekaragaman hayati padang lamun dunia yang memiliki lima sampai 10 persen dari luas padang lamun dunia.
Padang lamun, ia mengatakan, berperan penting dalam menjaga kelangsungan hidup biota laut, membuat air laut jernih, dan menjadi stabilisator sedimen perairan.
"Tumbuhan air berbunga tersebut juga melindungi bumi karena mampu mengurangi emisi gas rumah kaca secara signifikan dan mitigasi perubahan iklim," kata dia.
Meski luasnya kurang dari satu persen lautan bumi, Pramaditya mengatakan, padang lamun menyimpan sekitar 18 persen dari total karbon di laut.
Kemampuan padang lamun dalam menyerap karbon dan menguburnya dalam sedimen, menurut dia, sampai 30 kali lipat lebih tinggi dari pada hutan hujan tropis yang selama ini dikenal sebagai ekosistem penyerap karbon.
Fakta tersebut, ia melanjutkan, menempatkan padang lamun sebagai ekosistem penyerap karbon yang paling efektif dan efisien di bumi.
Pramaditya menyebutkan bahwa nilai ekonomi jasa ekosistem padang lamun juga jauh lebih tinggi dibandingkan dengan ekosistem karbon biru lain seperti hutan mangrove dan terumbu karang.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait