Guru pembimbing Fika Ristanti mengatakan, Si Mole murni merupakan ide siswa. Guru hanya mendorong agar produk yang dihasilkan bisa direalisasikan.
“Sebelumnya akan membuat sein pada helm, tetapi tidak efektif sehingga dirubah menjadi Si Mole ini,” katanya.
Kepala SMAN 2 Wates, Vipti Retna Nugraheni mengaku bangga dengan karya siswa didiknya yang mampu menjuarai di level kabupaten hingga mewakili DIY. Dia berharap alat ini bisa menjawab masalah sosial.
“Mudah-mudahan inovasi ini berguna untuk masyarakat. Karena banyak emak-emak itu lupa mematikan sein setelah berbelok,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait