BPS Jogja tidak menggunakan kertas atau paperless saat melakukan sensus pertanian. (Foto Ilustrasi : Ist)

Dia menambahkan sasaran sensus pertanian di Kota Jogja tidak hanya lahan konvensional saja. Namun termasuk urban farming seperti hidroponik, kampung sayur, dan tanaman hias dan lainnya.

"Ya Misalnya ada budidaya sayur bayam apabila dikonsumsi sendiri maka tidak dihitung. Namun jika dijual ada nilai ekonomi. Pokoknya ada unsur budidaya dan bersifat komersil," ujarnya. 

Menurutnya hasil sensus pertanian dapat digunakan untuk mendukung kebijakan strategis pemerintah, khususnya bidang pertanian. Diantaranya reformasi penyaluran subsidi pupuk.

Melalui sensus pertanian ini maka akan ada perbaikan data targeting, perbaikan tata kelola basis data pertanian, hingga pengendalian laju konversi lahan pertanian khususnya lahan sawah. Di samping memang  akan punya direktori pelaku usaha, data siapa saja petani, bisa melihat potensi pertanian.

"Melalui sensus ini juga bisa mendapatkan struktur demografinya, apakah banyak petani milenial? Termasuk indikator SDGs (indikator global)," ucapnya. 

Data Kota Jogja langsung masuk sistem namun pengolahan menunggu data dari seluruh wilayah Indonesia. Data terkumpul secara nasional akan diolah mulai bulan Agustus - Oktober. Kemudian pada November-Desember dilakukan finalisasi. "Desember angka sementara sudah ada," ucapnya. 


Editor : Ainun Najib

Sebelumnya
Halaman :
1 2 3

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network