Saudi dan UEA sejauh ini menolak seruan dari AS, Jepang, dan negara-negara Eropa untuk mempercepat peningkatan produksi minyak, menyusul langkah Barat menjatuhkan sanksi boikot terhadap Rusia.
Pekan lalu, duta besar UEA untuk Washington DC sempat mengatakan bahwa Abu Dhabi akan meminta anggota OPEC+ lainnya untuk meningkatkan produksi lebih cepat. Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken lantas menyambut baik tawaran tersebut. Namun, menteri perminyakan UEA kemudian menampik pernyataan dubes tersebut dan menegaskan kembali bahwa negaranya berkomitmen pada OPEC+.
OPEC+ yang dijadwalkan menggelar pertemuan berikutnya pada 31 Maret, telah berjanji untuk menambah pasokan minyak tambahan sebanyak 400.000 barel per hari ke pasar global setiap bulan. Namun, para pedagang mengatakan, jumlah itu masih tidak cukup untuk menyeimbangkan penawaran dan permintaan.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait