JAKARTA, iNews.id - Mertua Jenderal Andika Perkasa, Jenderal TNI (Purn) Abdullah Mahmud Hendropriyono pernah gagal menjadi Panglima ABRI. ketika itu Hendropriyono akan menggantikan Jenderal Wiranto pada tahun 1998 lalu.
Saat itu Jenderal Wiranto dinilai tak mampu menangani para demonstran. Kerusuhan, penjarahan maupun bakar-bakaran banyak mengakibatkan korban jiwa serta kerugian materi.
Letjen TNI (Purn) Sintong Panjaitan yang saat itu menjabat sebagai Penasihat Bidang Hankam Wakil Presiden mengatakan bahwa Wiranto tidak melakukan tindakan penanganan.
"Jangankan tindakan represif, tindakan preventif pun juga tidak ada," kata Sintong dalam Sintong Panjaitan, Perjalanan Seorang Prajurit Komando yang ditulis Hendro Subroto dikutip, Rabu (10/11/2021).
Disebutkan, BJ Habibie yang menjabat Wakil Presiden saat itu mondar-mandir ke ruang kerja Sintong untuk menanyakan keberadaan pimpinan ABRI yang bertanggungjawab keamanan. Pada waktu itu, Wiranto sedang berada di luar kota.
Karena itulah, Sintong menyarankan agar Wiranto tidak lagi menjabat Panglima ABRI tetapi sebagai Menteri Hankam. Hendropriyono diusulkan menjabat Panglima ABRI sebagai wajah baru.
Namun kegagalan Wiranto dalam menangani peristiwa Mei 1998 tidak menjadi pertimbangan Habibie. Kesan tersebut terhapus saat Wiranto menyapa Habibie untuk melaksanakan sholat Ied di Masjid Istiqlal. Dari belakang, Wiranto berbisik agar kelak ia diperkenakan membantu Habibie di Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia.
Keprres Sudah Diteken namun Gagal Jadi Panglima ABRI
Sintong menhubungi Hendropriyono lewat telepon untuk mengucapkan selamat. Sebelumnya susunan kabinet refomasi pembangunan pada masa pemerintahan Habibie, Hendropriyono disetujui menjadi Menteri Hankam/Panglima ABRI menggantikan Wiranto.
Ketika itu juga terjadi proses peralihan Soeharto kepada Habibie. Soeharto mengundurkan diri sebagai Presiden pada Mei 1998 lalu dan digantikan Habibie selaku Wapres.
"Ndro selamat...selamat," ucap Sintong.
"Lho ada apa bang?" tanya Hendropriyono.
"Tunggulah sebentar lagi. Kau akan mendapat tugas penting," lanjut Sintong.
Beberapa pejabat saat itu juga menelepon pria yang dijuluki master of intelligence tersebut. Diantaranya Ginandjar Kartasasmita dan Akbat Tanjung yang menjabat Menteri Pemuda dan Olahraga kala itu.
Telepon akmil lulusan 1967 itu masih terus berdering. Bahkan Sekretaris Militer Presiden Mayjen TNI Jasril Jacob mengucapkan. "Pak Hendro, keppres pengangkatan Bapak sebagai Menhankam/Panglima ABRI sudah ditandatangani oleh Pak Habibie," katanya.
Setelah itu, Hendropriyono berangan-angan setelah menelepon. Dia juga diberi tahu secara resmi telah diangkat sebagai Menhankam/Panglima ABRI.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait