Apia menceritakan, dia mendapatkan beasiswa yang ditujukan untuk menghasilkan doktor yang bermutu, mempercepat penambahan dosen bergelar doktor dan mempercepat peningkatan publikasi internasional ini berlangsung sangat ketat.
Beasiswa ini hanya dibuka dua tahun sekali, dengan persyaratan lulusan pendaftar maksimal satu tahun terakhir untuk program sarjana dan usia tidak lebih 24 tahun. Tidak hanya itu, beasiswa ini biasanya dibuka dua tahun sekali dan tidak semua universitas di Indonesia dapat menjadi mitra program ini.
Melalui program beasiswa ini, Apia menjadi salah satu dari 300 sarjana unggul yang beruntung untuk didik menjadi doktor muda dengan menempuh pendidikan pascasarjana secara akselerasi di jenjang S2 dan S3 maksimal 4 tahun mulai tahun 2023 ini.
Saat ini Apia sedang terdaftar sebagai mahasiswa semester I pascasarjana Magister Sains dan Doktor FEB UGM di program studi Akuntansi dengan bimbingan promotor Profesor Mahfud Sholihin.
Editor : Reza Yunanto
Artikel Terkait