Shalsadilla Nadya Prameswary (21) wisudawan terbaik FEB UGM yang kuliah dual degree. (Foto: UGM)

Dalam menjalani perkuliahan, Shalsa menyebutkan pernah mengalami kesulitan dalam membangun kepercayaan diri di kelas untuk beropini dan bertanya. Dia berhasil untuk melawan rasa tidak percaya dirinya.

“Saya rasa dedikasi, ketegaran dan dukungan keluarga saya untuk belajar adalah hal yang menguatkan saya selama perjalanan perkuliahan,” ucapnya.

Dengan kemauan kuat, Shalsa berhasil menyingkirkan rasa ketidakpercayaan dirinya itu. Buktinya, dia berhasil menyabet berbagai penghargaan Awardee Consulting Fellowship Program by McKinsey (2024), Awardee NUS Business School Summer Program (2024), 1st Winner Ganesha Business Festival International Mini Case Competition (2023), 2nd Runner Up IESC Summit Business Case Competition (2022) dan 1st Winner Mini Case Challenge Branding Competition (2022).

Shalsa mengaku kesuksesan yang diraihnya saat ini juga tidak lepas dari nilai-nilai yang ditanamkan FEB UGM. Salah satunya terkait kebebasan akademik. Nilai kebebasan akademik tersebut mendukungnya untuk terus bereksplorasi.

“Poin tersebut mendukung saya untuk terus bereksplorasi dan be curious. Rasa penasaran akan sesuatu yang baru itu penting karena saya rasa hal tersebut berperan sebagai pintu awal pembelajaran,” katanya sembari menambahkan FEB UGM juga memberikan ruang bagi mahasiswanya untuk berkreasi dan bertumbuh bersama.


Editor : Donald Karouw

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network