Meski gagal menangkap sang Pangeran, Jenderal de Kock menyatakan berhasil menghancurkan beberapa pangkalan perlawanan di wilayah Yogyakarta.
Setelah de Kock dipanggil ke Batavia, operasi militer dilanjutkan oleh Jenderal Mayor van Geen. Strategi yang digunakan tetap sama, tiga koloni pasukan bergerak menyisir wilayah Ngrajeg dan Jumeneng.
Namun lagi-lagi, pasukan Belanda gagal menemukan Pangeran Diponegoro yang sudah lebih dulu bergerak bersama pasukan Mandung di bawah pimpinan Tumenggung Mertoloyo.
Operasi pengejaran Pangeran Diponegoro oleh Belanda sepanjang Oktober 1825 menjadi bukti betapa tangguhnya perlawanan lokal terhadap kolonialisme. Meski dikerahkan secara masif, pasukan Belanda tak berhasil menangkap sang pahlawan, yang justru terus memimpin perlawanan di titik-titik strategis wilayah Jawa.
Editor : Donald Karouw
Artikel Terkait