YOGYAKARTA, iNews.id - Untung Surapati adalah salah tokohyang paling diburu oleh Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC). VOC bahkan membuka sayembara untuk seluruh orang Belanda, untuk menangkap Untung Surapati.
Ketika itu VOC megetahui kebaradaaan Untung Surapati di Kartasura. Pimpinan tertinggi VOC Jenderal Edele Heer Moor akan memberikan hadiah besar dan jabatan yang tinggi bagi siapa saja yang bisa menangkap Untung Surapati hidup atau mati.
Dalam kisah yang ditulis pada buku "Untung Surapati Melawan VOC Sampai Mati" tulisan Sri Wintala Achmad itu disebutkan jika sayembara itu tak mendapat respon dari satu orang pun.
Mereka tak berani menangkap Untung Surapati karena dikenal gagah berani dan mempunyai kesaktian yang mumpuni. Jenderal Edele Heer Moor sempat dibuat putus asa, hingga suatu ketika ada seorang kapten Belanda yang bersedia mengikuti sayembara itu.
Dia adalah Kapten Francous Tack, yang dengan tegas mengungkapkan kepada Edele Heer Moor berani menangkap Untung Surapati. Kemudian berangkatlah Kapten Tack dengan dibekali 200 orang tentaranya menuju Kasunan Kartasura dari Batavia. Setibanya di Pelabuhan Jepara, pasukan Kapten Tack kemudian mengirimkan utusan ke Kasunanan Kartasura, mereka meminta agar pihak Kartasuar menyerahkan Untung Surapati kepada mereka.
Terlebih Kasunanan Kartasura memiliki hubungan cukup bagus dengan VOC Belanda, tetapi sang raja Sultan Amangkurat II juga tak ingin bila Untung Surapati yang merupakan abdi dalem kerajaan paling setia, begitu saja diserahkan ke VOC untuk dijadikan tahanan.
Menghadapi permintaan itu, kerajaan pun merapatkan keputusan tersebut. Tampak para pembesar Kasunanan Kartasura seperti Arya Sindureja, Adipati Cakraningrat, Adipati Jangrana, dan Pangeran Puger, mengikuti rapat yang dipimpin oleh Sultan Amangkurat II.
Mereka menyusun taktik agar bagaimana Untung Surapati tidak jadi diserahkan ke VOC, tetapi hubungan Kasunanan Kartasura dengan VOC tetap bagus. Artinya ada skenario penangkapan dan peperangan yang dilakukan melibatkan internal kerajaan dengan pasukan Untung Surapati.
Akhirnya usulan Pangeran Puger yang diterima Sultan Amangkurat II, ia menerima permintaan VOC untuk menyerahkan Untung Surapati tetapi ada skenario bahwa Untung Surapati ini tidak mengabdi ke Raja Kasunanan Kartasura Sultan Amangkurat II, melainkan ke Patih Anrangkusuma, dari sanalah diskenariokan bakal terjadi pemberontakan oleh Patih Anrangkusuma, ke Sultan Amangkurat II.
Skema ini pun tak menimbulkan kecurigaan sama sekali di kubu Kapten Tack dan pasukannya. Tetapi di sisi lain Sultan Amangkurat II juga telah memberikan senjata kepada Untung Surapati dan pasukannya bilamana sewaktu-waktu memang ia harus berhadapan dengan VOC.
Tetapi untuk memudahkan kerja Untung Surapati disusunlah taktik perang sandiwara, dimana sebelumnya Sultan Amangkurat II melaporkan ke Kapten Tack bahwa pasukannya di bawah Kasunanan Kartasura yang bakal langsung memerangi Untung Surapati. Sultan Amangkurat II meyakinkan Tack agar ia dan pasukannya tak perlu bekerja keras untuk memerangi Untung Surapati, karena Kartasura juga memiliki pasukan yang kuat dan banyak.
Ada dua kali pertempuran sandiwara ini, pertama terjadi di seputar Pasar Kartasura, dimana sesuai laporan Sultan Amangkurat II kepada Kapten Tack dari VOC bahwa telah terjadi pertempuran antara pasukan Sampang dan Surabaya dari tentara Kasunanan Kartasura, dengan pasukan Untung Surapati berjumlah 40 orang.
Tak ada kecurigaan sama sekali dari Kapten Tack. Dia dan pasukannya bergegas meninggalkan Banyudana. Kemudian pasukan ini bergerak menuju Alun - Alun Kartasura, Arya Sindureja kemudian mengiri, seorang untuk menghadap Adipati Cakraningrat dan Adipati Jangrana, maka bergabunglah pasukan Sampang dan Surabaya untuk seolah-olah menyerang Untung Surapati.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait