KULONPROGO, iNews.id – Tingkat konsumsi obat tanpa resep dokter di masyarakat masih tinggi. Ketika mengeluhkan sakit, mereka akan membeli obat tanpa konsultasi ke dokter. Kondisi ini diperparah dengan masa pandemi Covid-19 yang tidak ada kepastian kapan akan berakhir.
“Self medication masyarakat sangat tinggi. Karena takut Covid-19 mereka mengobati sendiri,” Kata Kepala Dinas Kesehatan Kulonprogo, Sri Budi Utami pada pengukuhan dan pembekalan apoteker sebagai agen of change dalam rangka gerakan masyarakat cerdas menggunakan obat (Gema Cermat) di Pemkab Kulonprogo, Kamis (20/5/2021).
Masa pandemi Covid-19 menjadikan masyarakat enggan ke fasilitas kesehatan karena harus mengikuti SOP pemeriksaan kesehatan. Hal ini berdampak terhadap penanganan penyakit menjadi tidak maksimal. Salah satunya dalam kasus demam berdarah dengue (DBD), dengan dua korban meninggal dunia karena terlambat mendapatkan penanganan medis.
Melalui Gema Cermat ini, apoteker mampu memberikan sosialisasi penggunaan obat secara tepat. Dinas Kesehatan juga akan mendorong apoteker untuk bisa mendarmabhaktikan ilmunya mengedukasi masyarakat tentang obat.
“Apoteker akan kami dorong untuk mengedukasi masyarakat, agar lebih paham mengenai obat. Mulai dari manfaat, penyimpanan hingga pemakaian,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait