Joko mengatakan, bukan perkara untuk melakukan scan QR Code PeduliLindungi. Banyak destinasi wisata yang berada di daerah blank spot sehingga akan menyulitkan proses scan QR code. Sebagai alternatif pengunjung diminta menunjukkan kartu vaksin.
“Di beberapa destinasi sinyalnya sulit khususnya di Perbukitan Menoreh,” katanya.
Untuk mengantisipasi kerumunan, para pelaku wisata telah membuat cakruk wisata istimewa sebagai forum komunikasi antar pelaku wisata. Ketika ada destinasi wisata penuh akan diarahkan ke lokasi lain.
Wakil Ketua Komisi II DPDRD Kulonprogo Lajiyo Yok Mulyono mengaku mendukung pembukaan destinasi wisata ini. Sektor pariwisata menjadi triger dalam mendongkrak ekonomi di Kulonprogo. Terpenting protokol kesehatan diterapkan dengan ketat.
“Mudah-mudahan ekonomi kembali bangkit dan Covid-19 terus menurun,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait