SLEMAN, iNews.id – Tidak perlu ada stigma negatif bagi penyintas Covid-19. Mereka justru memiliki peran penting dalam penyembuhan pasien dengan metode donor plasma konvalesen.
“Mereka tidak boleh dikenakan stigma, karena mereka justru banyak membantu pasien Covid-19 dengan plasma konvalesen,” kata Kepala Unit Pelayanan Transfusi Darah (UPTD) Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr Sardjito Yogyakarta Teguh Triyono pada puncak perayaan HUT Ke-39 RSUP Dr Sardjito, Senin (8/2/2021).
Teguh mengatakan, efektivitas plasma konvalesen untuk membantu terapi penyembuhan pasien membuktikan peran para penyintas. Melalui donor plasma, memiliki peran yang baik dan bermakna untuk membantu sesama penderita Covid-19.
“Penyintas yang sebelumnya dirawat dengan kondisi lebih berat, justru memiliki antibodi lebih tinggi sehingga memiliki kemampuan lebih baik dan lebih banyak untuk membantu penyembuhan pasien Covid-19,” katanya.
Teguh tidak sepakat dengan pendapat yang berkembang jika pendonor plasma hanya maksimal tiga kali. Berdasarkan literatur, sepanjang antibodi yang dimiliki penyintas masih memenuhi syarat serta sudah melalui 14 hari dari donor yang terakhir, tidak ada masalah untuk berdonor kembali.
Antibodi yang terkandung dalam plasma memiliki potensi mengikat SARS CoV-2 sehingga batal masuk ke sel reseptor yang akan disasar. Seandainya virus terlanjur masuk, antibodi masih mampu menetralisasi virusnya sehingga proses infeksi lanjutan tidak terjadi.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait