GUNUNGKIDUL, iNews.id- Jumlah hewan ternak di Gunungkidul yang terjangkit Lumpy Skin Disease (LSD) mengalami lonjakan signifikan. Seluruh kasus tersebut menimpa sapi yang dipelihara warga
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul Wibawanti Wulandari mengungkapkan hingga 5 Maret 2023 kemarin pihaknya mencatat 302 kasus LSD. Sebanyak 302 kasus ini tersebar di 14 kapanewon di mana tiga diantaranya mati.
"Sampai saat ini, kapanewon yang masih bebas LSD adalah Saptosari, Paliyan, Tepus, Tanjungsari," kata dia, Kamis (9/3/2023).
Wibawanti juga mengimbau peternak untuk tidak menjual atau membeli sapi dengan gejala LSD. Mereka disarankan untuk diobati terlebih dahulu hingga benar-benar sehat.
Wibawanti mengatakan LSD berasal dari virus yang bisa menyebar lewat nyamuk hingga lalat. Dia mewanti-wanti kepada peternak untuk menjaga kebersihan kandang menjadi hal paling penting.
"Sekarang kebersihan kandang harus benar-benar diperhatikan," ujarnya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait