YOGYAKARTA, iNews.id - Surat edaran rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga Yogyakarta tentang larangan penggunaan cadar bagi mahasiswi, di lingkungan kampus, menuai pro dan kontra dari civitas akademika setempat. Sejumlah mahasiswa menyatakan, jika seyogyanya pihak kampus tak hanya melarang mahasiswi bercadar, namun juga membina dan menertibkan tata cara berpakaian bagi mahasiswa lainnya yang tak mengenakan cadar. Hal tersebut agar tak terjadi diskriminasi, mengingat tak sedikit mahasiswa yang memakai pakaian tak sesuai dengan norma kesopanan di kampus.
Polemik mengenai pelarangan penggunaan cadar bagi mahasiswi, di lingkungan kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta masih berlanjut. Sejumlah mahasiswa mengaku setuju apabila surat edaran itu memang bertujuan baik. Namun demikian, mereka menyayangkan jika upaya penertiban atau pembinaan bagi mahasiswa di kampus UIN Sunan Kalijaga, hanya ditujukan terhadap para mahasiswi bercadar saja.
Para mahasiswa ini mendesak jika seyogyanya pihak kampus juga menertibkan tata cara berpakaian bagi mahasiswa lainnya yang tak mengenakan cadar. Hal tersebut agar tak terjadi diskriminasi. Sedangkan mahasiswa lainnya beranggapan, pengunaan cadar tidak perlu dilarang asalkan mereka tidak terjerumus dalam aliran radikal dan tetap berpedoman pada Undang-Undang Dasar 1945, Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Nabila, salah seorang mahasiswi di UIN Sunan Kalijaga mengatakan, dirinya kurang setuju dengan kebijakan kampus yang ingin membina para mahasiswa bercadar. “Kebijakannya memang bagus tapi kurang setujunya kalo pembinaannya hanya untuk yang bercadar saja. Seharusnya semua mahasiswa dibina. Jadi kalau yang masih terbuka ke kampus cuman pakai jeans ada pembinaan. Jadi nggak satu sisi yang dibina cenderung yngg bercadar. Teman-teman lain juga butuh binaan. Menurut saya semuanya harus rata dapat binaan,” ucap Nabila.
Berbeda dengan Nabila, Ahla, mahasiswi lainnya mengaku setuju dengan pembinaan bagimahasiswi bercadar. “Jadi oke boleh pakai cadar tapi nggak boleh ikut-ikutan kaum yang setuju khilafah yang berontak terhadap NKRI dan nggak setuju Pancasila. Jadi setuju kalau diluruskan. Jangan sampai bercadar tapi punya tendensi untuk memberontak,” katanya.
Di kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, terdapat sedikitnya 41 mahasiswi bercadar yang tersebar di berbagai jurusan dan fakultas. Pihak rektorat mengancam, akan mengeluarkan mahasiswi yang nekat mengenakan cadar, jika tak mengindahkan aturan pelarangan tersebut. Penerapan larangan penggunaan cadar tersebut juga didasari sejumlah sebab. Mulai dari adanya kekhawatiran yang bersangkutan mengikuti suatu aliran radikal hingga hal negatif lainnya.
Editor : Himas Puspito Putra
Artikel Terkait