Tema tersebut diambil untuk memberikan semangat kepada pemerintah dan masyarakat melakukan berbagai upaya pemulihan setahap demi setahap dari pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung lebih dari 1,5 tahun.
Pada penyelenggaraan tahun ini, konsep penyelenggaraan dibuat berbeda dibanding tahun sebelumnya. Jika biasanya peserta karnaval yang bergerak, maka pada tahun ini justru penonton atau tamu undangan yang akan “berpawai” menyaksikan WJNC.
Seluruh penampil adalah perwakilan dari 14 kecamatan yang akan tampil di empat panggung dimulai dari Indrapasta (bercerita tentang ksatria-romansa), lalu bergerak ke Pancawati (bercerita tentang kerajaan kera-tragedi), beralih ke Astina (bercerita tentang kerajaan jin-komedi) dan terakhir di Khayangan (bercerita tentang para dewa-romansa).
Sementara itu, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno yang membuka secara langsung WJNC ke-6 memberikan apresiasi terhadap penyelenggaraan event tahunan tersebut yang sudah masuk dalam calendar of event.
“Artinya, Wayang Jogja Night Carnival ini menjadi salah satu kegiatan terbaik yang dimiliki pariwisata di Indonesia,” katanya.
Dia menyebut, tema yang dihadirkan pada penyelenggaraan tahun ini sesuai dengan kerja keras Pemerintah Kota Yogyakarta untuk melakukan pemulihan dari pandemi Covid-19.
“Keseriusan pemerintah daerah terlihat dari upaya untuk menuntaskan vaksinasi dan pada hari ini pun, vaksinasi di Kota Yogyakarta sudah tuntas 100 persen,” katanya.
Dia berharap WJNC ke-6 bisa menjadi momentum untuk memulihkan kembali pariwisata dan ekonomi kreatif di Kota Yogyakarta.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait