Salah satu yang masih dipercaya warga Girikarto, masjid ini menjadi tempat untuk melakukan ritual selamatan meminta hujan ketika musim kemarau berkepanjangan. Warga dari enam padukuhan kerap menggelar upacara kenduri ingkung yang diletakkan di dalam pengaron (tempayan dari tanah liat).
"Terakhir kali itu tahun 2019 lalu kayaknya. Saat itu kan kemarau sangat panjang, warga 6 padukuhan kemudian menggelar upacara kenduri ingkung itu," ujarnya.
Lurah Girikarto, Sumardiyono membenarkan jika masjid tersebut masih disakralkan oleh masyarakat setempat. Masjid Sunan Kalijaga terkenal sebagai tempat untuk memohon kepada Tuhan bagi yang akan memiliki hajat tertentu.
"Saya sendiri membuktikannya. Sebelum pilihan lurah kemarin saya sowan ke sana dan memanjatkan doa di sana. Dan alhamdulillah dikabulkan," tuturnya.
Pengaron atau tempat air memang menjadi ciri khas masjid tersebut. Sebelum direnovasi, kubah masjid tersebut hanyalah pengaron yang dipasang terbalik untuk menutup ujung atap masjid. Namun usai dipasang kubah dari aluminium, pengaron tersebut kini masih diletakkan di atas tempat imam berdiri (pengimaman).
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait