TEMANGGUNG, iNews.id - Gadis kecil Aisyah Latifatul (7) meninggal dunia usai diruwat oleh kedua orang tuanya dan dua orang dukun di Temanggung, Jateng. Jenazah korban selama 4 bulan disimpan di dalam rumah.
Peristiwa ini terbongkar berkat kecurigaan kakeknya, Sutarno. Kakek korban mengaku selama 4 bulan tidak ketemu dengan cucunya.
Pasalnya setiap kali ditanya, orang tua korban selalu berbohong. Jika ditanya tetangga, dijawab ditinggal di rumah neneknya.
Kesaksian itu diungkapkan Sutarno yang merupakan orsng tua dari Suwartinah, ibu korban Aisyah. Aisyah merupakan anak kedua pasangan Marsidi dan Suwartinah.
Sebab itu, sang kakek merasa marah dibohongi dan berharap dua orang dukun dihukum seberat-beratnya, yakni Hariyono dan Budiyono yang masih tetangga.
Sementara, ketika warga silaturahmi Lebaran ke rumah Sutarno, warga tidak menemukan Aisyah. Akhirnya sang kakek marah dan langsung datang ke rumah anaknya.
Bersama aparat desa dan aparat Polsek Bejen, akhirnya ditemukan korban ternyata selama ini disembunyikan di dalam kamar tidur. Diduga korban telah meninggal selama 4 bulan.
“Saya nggak ketemu (Aisyah) selama 4 bulan. Saya curiga itu setelah datang bulan Syawal itu, dia silaturahmi. Setelah saya tahu saudaranya ke tempat saya mencari cucu saya tapi kok nggak ada. Itu membuat saya curiga katanya kakaknya di rumah itu ga ketemu lama. Lama nggak dengar suaranya,” kata Sutarno, Selasa (18/5/2021) malam.
“Dengan demikian saya marah, dua anak saya ini kan dipengaruhi oleh dua orang (dukun) ini. Untuk anak saya (orang tua korban) saya minta jangan terlalu berat hukumannya karena terpengaruh pada dua orang ini. Sebab dulunya jujur kok setelah dipengaruhi dua orang dukun ini lalu nggak jujur. Karena itu saya minta dukun ini dihukum seberat-beratnya, seumur hidup,” katanya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait