Korban menyampaikan kekecewaanya melalui video curahan hatinya secara terbuka kepada kapolri. Pelapor memperjuangkan hak dia sebagai anak yang sama sekali tidak pernah diberikan oleh bapaknya sejak meninggalkan daerah asalnya pada 2016.
Korban sengaja meninggalkan daerah asalnya karena adanya kekerasan psikologis yang menyebabkan trauma mendalam terhadap korban. Dengan melihat masa lalu perilaku sikap bapaknya yang arogan, kasar membuat korban semakin membulatkan tekad niatnya melaporkan ke Polda DIY.
Korban juga siap dites secara psikologis maupun psikiater untuk memastikan laporannya benar dan tidak ada yang bohong. Sebelum membuat video korban sempat mendatangi dokter psikologi RS Polri Bhayangkara di Kramat Jati Jakarta hingga bermonsultasi di lembaga psikologi resmi di Kemang Jaksel terkait traumatis yang dia alami.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait