KULONPROGO, iNews.id – Badan Otoritas Borobudur (BOB) melatih para pelaku wisata yang ada di tujuh desa wisata dalam menyambut wisatawan terkait adaptasi kebiasaan baru khususnya dalam penerapan Cleanliness, Health, and Environmental Sustainability (CHSE). Selama masa pandemi Covid-19 hanya objek wisata yang menerapkan protokol kesehatan ketat yang banyak dikunjungi wisatawan.
Tujuh desa wisata ini tiga berada di Kabupaten Kulonprogo, yakni Kalurahan Pagerharjo, Kalurahan Ngargosari dan Kalurahan Gerbosari. Sedangkan di Kabupaten Magelang ada satu yakni Desa Ngargoretno. Tiga lainnya berada di Kabupaten Purworejo, Desa Pandanrejo, Desa Sedayu, dan Desa Benowo.
“Total ada 140 orang dari tujuh pengelola desa wisata yang kami latih dari 15 maret sampai 6 April lalu,” kata Direktur BOB Indah Juanita pada self declare di Gerbang Samudera Raksa, Kalibawang, Kulonprogo, Jumat (9/04/2021).
Peserta dilatih teori, praktik dan membuat standar operasional dan prosedur (SOP) penerapan protokol kesehatan di objek wisata. Prokes menjadi sangat penting, karena wisatawan hanya akan datang di objek yang menerapkan prokes secara ketat. Hal ini akan memunculkan kepercayaan diri pelaku agar ada peningkatan perekonomian.
Self Declare merupakan wujud komitmen pengelola desa wisata dalam melaksanakan apa yang diperoleh selama pelatihan. Peserta juga dibekali dengan penerapan CHSE dan visitor managemen yang meliputi carrying capacity dan alur wisatawan, pemetaan zonasi kunjungan wisatawan, traffic management, hingga simulasi kunjungan wisatawan oleh pengelola destinasi wisata. Selama pelatihan mereka didampingi dari Lembaga Sertifikasi Janadharma Indonesia.
“Kami akan terus lakukan di desa-desa wisata yang lain, agar lebih siap menerima kunjungan wisatawan,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait