KULONPROGO, iNews.id – Dua warga Glagah, Kecamatan Temon Kulonprogo, menjalani isolasi mandiri di kawasan pantai. Keduanya baru saja mudik, dan ditempatkan di bangunan yang akan dipakai untuk merelokasi pedagang selama 14 hari.
Dua warga yang diisolasi adalah Anggi (16) pelajar SMK kelautan Temon, yang baru saja mengikuti praktik kerja lapangan (PKL) di Papua. Selain itu ada Prastyo Wibowo (23) yang mudik dari Bekasi, setelah perusahaan tempat dia bekerja tutup. Mereka menempati bangunan dari kayu dengan ukuran 3x6 meter.
Selama menjalani masa karantina kebutuhan makan dipenuhi keluarga dan satgas desa. Setiap hari diberikan kiriman makan dan dijaga oleh relawan. Merekapun masih menjalankan ibadah puasa meski jauh dari keluarganya.
Awalnya dia sempat ragu untuk pulang ke kampung halamannya. Namun dia Bekasi dia juga tidak memiliki pendapatan, setelah perusahaan tempat dia bekerja merumahkan karyawan. Berbekal surat keterangan dair kampung, dia memutuskan mudik dengan mengendarai sepeda motor.
“Kemarin dari Jakarta pakai motor, tidak ada angkutan,” jelas Prastyo.
Selama perjalanan, dia beberapa kali berhenti menjalani pemeriksaan. Namun semuaya bisa dilaluinya sampai di Glagah dengan selamat. Begitu tiba dia langsung disarankan ke kawasan laguna di sekitar muara untuk menjalani isolasi mandiri 14 hari.
“Disini seperti pindah kost, jauh dari keluarga,” ujarnya.
Relawan Tanggap Covid-19 Kalurahan Glagah, Nur Hazanah mengatakan keduanya datang dalam kondisi sehat. Namun mereka tetap harus menjalani isolasi secara mandiri. Petugas dari Puskesmas Temon sempat datang dan melakukan pemeriksaan.
“Jadi mereka tetap akan dimonitoring oleh petugas dari puskesmas,” ujarnya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait