YOGYAKARTA, iNews.id- Di sudut Kotagede, Yogyakarta berdiri bangunan tradisional Jawa.yang diberinama Omah UGM. Struktur serta fasad atau muka bangunan Omah UGM memiliki citra kuat sebuah rumah tradisional Kotagede.
Bangunan itu merupakan bangunan terdampak gempa tahun 2006. Kemudian dibeli olah UGM dan dijadikan bagian dari program revitalisasi kawasan pusaka Kotagede berbasis 3K (Komunitas, Kerajinan, dan Kultural). Untuk proses renovasi didukung oleh JICA, Total Indonesie, Exxon Mobil Oil, dan individual donor.
Bangunan Omah UGM memiliki tata ruang khas bangunan rumah Jawa yang terdiri atas pendopo atau bangunan tanpa dinding yang biasa digunakan sebagai tempat pertemuan, bangunan induk yang dinamakan dalem, juga pringgitan atau penghubung antara pendopo dan rumah dalem.
Selain itu terdapat pula sentong atau kamar serta gandhok yang terletak di sisi kanan dan kiri rumah. Ornamen serta material bangunan juga dipertahankan sesuai wajah Kotagede.
“Dinding dalem sangat khas terbuat dari kayu, bukan tembok. Suatu kondisi yang sudah langka di Kawasan Pusaka Kotagede,” kata dosen Arsitektur UGM, Laretna Trisnantari Adishakti, Kamis (6/1/2022).
Kotagede yang merupakan bekas ibu kota kerajaan Mataram Islam pada abad 15 memang dikenal mewakili saujana Jawa yang ideal dan menawarkan karakter yang unik. Gempa tahun 2006 dengan kekuatan 5.9 SR berpengaruh pada bangunan tua di Kotagede yang tak mampu menahan dikarenakan material dominan kayu dan termakan usia.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait