Ilustrasi petani garam. (foto : Ist)

Untuk di awal-awal produksi lagi, ia berharap budi daya bisa berjalan dengan lancar tanpa ada kendala, sehingga hasilnya dapat dipasarkan ke masyarakat. Hanya saja, Triyono juga berharap ada perbaikan harga sehingga petani tetap mendapatkan keuntungan guna meningkatkan kesejahteraan.

"Sebelum berhenti operasi, setiap bulan bisa menghasilkan delapan kuintal garam. Untuk harga hanya laku Rp3.000 per kilogram, kami berharap harganya bisa lebih baik lagi,” katanya.

Sementara itu, Ketua Kelompok Budi daya Garam di Pantai Sepanjang, Winarto mengatakan kelompoknya juga berhenti memproduksi garam sementara waktu. Menurut dia, upaya produksi akan dimulai kembali dengan meperbaiki sarana prasarana pendukung dalam budi daya.

"Kami belum lama, tapi memang Covid-19 juga ikut memberikan dampak terhadap berhentinya operasional,” katanya.


Editor : Ainun Najib

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network