Ilustrasi vaksin. (Foto: Istimewa)

Guru Besar FKKMK ini menjelaskan untuk melihat efek imunogenitas vaksin timnya akan menguji kandidat protein ke mencit. Dalam pengembangan vaksin Merah putih, UGM fokus pada pengembangan vaksin berbasis DNA protein rekombinan dan menggunakan Carbonated Hydroxyapatite (CHA) sebagai adjuvan.
 
"Yang membedakan pengembangan vaskin UGM ini dengan yang lainnya adalah pada platform teknologinya yakni rekombinan protein," ujarnya.

Tri Wibawa menyebutkan setiap platform pengembangan vaksin mempunyai keunggulan dan kelemahan. Menurutnya vaksin yang dikembangkan UGM dengan berbasis protein rekombinan lebih menjanjikan untuk mengurangi potensi efek samping dan mudah dalam produksi masal. 


Editor : Kuntadi Kuntadi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network