YOGYAKARTA, iNews.id - Pengusaha Tekstil di DIY menghadapi tantangan pasar yang cukup berat. Pasar global menjadikan produk import membanjiri pasar domestik.
Ketua Badan Pengurus Provinsi (BPP) Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) DIY Iwan Susanto menuturkan setelah hari Raya Idul Fitri, sebenarnya pasar tekstil domestik ini sangat bagus dan kembali bergairah. Tren masyarakat kembali berbelanja cukup tinggi, apalagi dengan diaktifkan kembali kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM).
"Tahun ajaran baru, masyarakat kembali berburu baju seragam," kata dia, Senin (29/8/2022).
Hanya saja saat ini kondisi pasar domestik dibayang-bayangi pasar global. Pasar ekspor masih lesu dan belum bergairah. Sementara pasar domestik belum sepenuhnya pulih dari pandemi Covid-19. Meskipun belakangan sudah kembali mengalami peningkatan.
“Produk tesktil import cukup mmebanjiri pasar dan ini menjadi tantangan berat,” katanya.
Kondisi ini, akan kembali diperparah jika pemerintah akan kembali meningkatkan harga bahan bakar minyak. Kenaikan harga BBM secara otomatis akan menjadikan harga lain meningkat. Pelaku usaha usahaharus bersiap-siap, karena pasti akan menyebabkan daya beli masyarakat turun.
“Dibanding negara lain, pasar Indonesia sebenarnya masih cukup bagus. Pemerintah harus mampu menjaganya tetap kondusif,” katanya.
Editor : Kuntadi Kuntadi