Hasil evaluasi ini, nantinya dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menggelar KBM tatap muka untuk sekolah-sekolah lain. Baik yang sederajat ataupun untuk jenjang yang berada di bawahnya. Harapannya nanti ada adaptasi kebiasan baru bagi sekolah-sekolah.
“Harapannya pada tahun ajaran baru itu bisa kita lakukan semua sekolah yang ada di DIY,” katanya.
Sementara itu Kepala Sekolah SMKN 1 Depok Suprapto mengatakan, dalam uji coba tatap muka melibatkan siswa kelas X dan XI dengan menerapkan prokes yang ketat. Setiap siswa yang datang akan dilakukan cek suhu di pos depan. Kemudian wajib mencuci tangan sampai alur menuju ke kelas dan duduk sesuai yang sudah diatur.
“Ketika masuk dari depan maka anak yang datang awal duduk di belakang sehingga tidak melewati temannya. Ketika pulang anak yang di belakang keluar duluan dan tidak saling melewati,” katanya.
Kapasitas siswa yang mengikuti pembelajaran juga dibatasi 50 persen. Sehingga di dalam satu ruang kelas hanya ada 18 orang anak saja.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait