Sementara untuk sampah anorganik, bisa diolah menjadi barang-barang yang memiliki nilai jual. Kegiatan ini akan dikembangkan melalui pemberdayaan masyarakat melalui Usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
“Semoga 90 orang fasilitator kelurahan dapat meningkatkan peran masyarakat dalam mengelola sampah sejak dari rumah tangga. Kami akan evaluasi pada akhir tahun," katanya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan sampah organik maupun anorganik bisa memiliki nilai lebih apabila dikelola dan diolah dengan baik. Selain kompos, sampah organik juga bisa diolah untuk pakan ikan. Sampah anorganik bisa diolah menjadi berbagai produk kerajinan yang memiliki nilai jual.
"Ada beberapa kampus dan kelompok masyarakat yang sudah menawarkan untuk memberikan bantuan dalam mengelola sampah. Saya kira, ini kesempatan baik dan harus dimanfaatkan," kata Heroe.
Ketika sampah diolah, maka secara otomatis volume sampah yang dibuang ke TPA Piyungan akan semakin berkurang. Masyarakat juga mendapatkan manfaat dari nilai ekonomi yang ada.
“Kami akan berikan hadiah stimulan bagi kalurahan yang berhasil dalam mengolah sampah,” ujarnya.
Editor : Kuntadi Kuntadi
Artikel Terkait