YOGYAKARTA, iNews.id- Pemkot Yogyakarta mendaoatkan kuota 1.800 liter minyak goreng dari Pemda DIY. Minyak goreng itu akan digunakan untuk operasi pasar yang langsung menyasar ke masyarakat.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta Yunianto Dwi Sutono mengatakan operasi pasar minyak goreng ini diharapkan dapat mengurangi beban masyarakat untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng karena saat ini harganya cukup tinggi.
Harga minyak goreng curah di pasar tradisional Kota Yogyakarta pada saat ini mencapai sekitar Rp18.000 per kilogram dan untuk minyak goreng kemasan mencapai Rp20.000 per liter.
Menurut dia, rencana operasi pasar minyak goreng tersebut sudah dikoordinasikan dengan seluruh kecamatan di Kota Yogyakarta. Kuota yang diterima akan dibagi merata untuk 14 kecamatan di kota tersebut.
“Harapannya bisa dimanfaatkan oleh masyarakat yang membutuhkan. Makanya, kami berkoordinasi dengan kecamatan agar operasi pasar tepat sasaran,” katanya.
Saat ini, lanjut dia, Dinas Perdagangan Kota Yogyakarta masih menunggu kepastian waktu pelaksanaan operasi pasar tersebut. "Menunggu keputusan DIY. Bisa dimulai pekan depan atau pekan berikutnya. Yang pasti masih dilakukan pada Januari," katanya.
Selain operasi pasar, Yunianto berharap agar pemerintah pusat bisa segera mendistribusikan minyak goreng kemasan “bantal” seharga Rp14.000 dalam jumlah lebih banyak untuk membantu menstabilkan harga.
Meskipun harga minyak goreng di pasar cukup tinggi, namun Yunianto memastikan persediaan minyak goreng dalam jumlah yang cukup.
Sementara itu, Camat Gondokusuman Guritno mengatakan, sudah melakukan sosialisasi kepada masyarakat melalui kelurahan untuk kegiatan operasi pasar minyak goreng tersebut.
“Berdasarkan informasi awal, Kecamatan Gondokusuman mendapat kuota 125 liter saja. Saat ini kami sedang mengatur bagaimana mekanisme operasi pasar yang akan digelar,” katanya.
Masyarakat dapat membeli minyak goreng saat operasi pasar dengan harga Rp14.000 per liter. “Tentunya akan ada pembatasan jumlah minyak goreng yang bisa dibeli karena kuotanya sedikit. Mungkin satu warga maksimal membeli dua liter saja,” katanya.
Editor : Ainun Najib
Artikel Terkait