Salah satu lokasi di kawasan Titik Nol Yogyakarta yang biasa digunakan untuk foto-foto para wisatawan dipagar besi untuk hindari kerumunan. (foto : Ist)

Agus mengatakan, penataan kota dilakukan dengan menjaga keseimbangan mata dan perut. Artinya nasib juru parkir juga harus diperhatikan. Dinas juga masih mengidentifikasi lokasi agar penataan tidak menghilangkan mata pencaharian warga. 

“Penataan kota untuk kepentingan keindahan, ekonomi, dan pelayanan publik dapat berjalan beriringan. Secara teknis tidak masalah, tetapi aspek sosial harus dipertimbangkan,” katanya.

Agus juga meminta masyarakat untuk tertib dalam mematuhi aturan yang berlaku. Jika ada larangan parkir, maka jangan dipaksakan untuk memarkir kendaraan di situ.  


Editor : Kuntadi Kuntadi

Sebelumnya
Halaman :
1 2

BERITA POPULER
+
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network